Seni Kriya Logam Boyolali Jadi Perhatian Peneliti UI, Ada Masalah Regenerasi
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) mendorong pelestarian seni kriya logam di Desa Tumang Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Provinsi.
Seni kriya logam Tumang dinilai telah menjadi bagian penting di Boyolali sehingga perlu upaya perlindungan, pengembangan, pembinaan, dan pemanfaatan.
Salah satu tim peneliti UI Widhyasmaramurti mengatakan seni kriya logam di Tumang sudah dikenal secara luas oleh masyarakat lokal hingga mancanegara.
Seni kriya logam Tumang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Salah satu upaya yang ditekankan olehnya yakni regenerasi perajin seni kriya Tumang oleh generasi muda," katanya, dalam acara audiensi bersama Bupati Boyolali M Said Hidayat, di Kantor Bupati Boyolali, Kamis (30/12).
Menurut dia upaya regenerasi bisa dilakukan dengan cara memasukkan pengajaran seni kriya ke dalam kurikulum resmi maupun melalui
Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI Bondan Kanumoyoso mengatakan pihaknya mendukung dilakukannya regenerasi pengrajin seni kriya Tumang.
"Potensi di Kabupaten Boyolali luar biasa. Hal ini, salah satu kearifan lokal yang luar biasa dan sekarang sedang kami coba untuk diangkat kembali," katanya.
Seni Kriya Logam Tumang Boyolalia jadi perhatian sejumlah peneliti UI saat berkunjung. Mereka akan terlibat melestarikannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News