Guru-guru Khawatirkan Kesehatan Mental Anak Korban Banjir di Pekalongan
![Guru-guru Khawatirkan Kesehatan Mental Anak Korban Banjir di Pekalongan - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jateng/news/normal/2021/12/07/ikatan-guru-taman-kanak-kanak-indonesia-igtki-kota-pekalonga-rygf.jpg)
jateng.jpnn.com, PEKALONGAN - Lebih dari 20 hari banjir di Pekalongan belum juga surut. Hal itu membuat guru-guru di Pekalongan yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) mengkhawatirkan kesehatan mental anak-anak di sana.
Oleh sebab itu, mereka menginisiasi kegiatan penyembuhan dari trauma kepada anak-anak yang menjadi korban banjir dan rob di daerah itu agar mereka menemukan keceriaan kembali.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan secara psikis anak-anak lebih banyak merasakan dampak ketika terjadi suatu bencana sehingga perlu kegiatan seperti penyembuhan trauma itu.
"Kami mengapresiasi dengan adanya kegiatan 'trauma healing' (penyembuhan trauma) untuk anak-anak yang terdampak banjir dan rob karena akan memberikan keceriaan dan menghibur pada mereka," katanya, Selasa (7/12).
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Baitul Muttaqin Clumprit, Kota Pekalongan.
Inggit yang juga menjabat Bunda PAUD Kota Pekalongan itu, berpesan pada anak-anak agar tetap bersyukur, bahagia, dan bersemangat untuk belajar meski saat ini dalam kondisi banjir dan rob.
"Saya merasa lega melihat keceriaan dan tidak terlalu larut dalam kesedihan pada anak-anak saat adanya kegiatan itu," katanya.
Koordinator Trauma Healing Guru Taman Kanak-Kanak Kota Pekalongan Kunduri mengatakan munculnya ide untuk melakukan kegiatan itu, setelah pihaknya melihat kondisi anak-anak yang menjadi korban banjir dan rob.
Banjir Pekalongan yang belum juga surut membuat sebagian orang khawatir terhadap kesehatan mental anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News