Pariwisata Belum Pulih, Gelombang Omicron Datang, Pemerintah Diminta Subsidi Karantina
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah dimintah memberikan subsidi biaya karantina bagi wisatawan dan para pegiat sektor pariwisata terkait dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah Joko Suratno. Menurutnya, ektor pariwisata di dalam negeri, termasuk di Jateng, saat ini belum pulih 100 persen.
Namun, sudah kembali dihantam dengan varian Omicron sehingga penerapan peraturan perjalanan wisata kembali diperketat.
"Yang bisa dibantu itu biaya tes kesehatan dan karantina. Adapun tujuannya agar pariwisata di dalam negeri bisa bergerak dengan baik," katanya, Selasa (15/2).
Pemerintah, lanjut dia, menerapkan kembali aturan pembatasan perjalanan wisata dan mewajibkan karantina bagi para wisatawan yang akan masuk Indonesia atau warga Indonesia usai pulang liburan dari luar negeri.
"Kebijakan karantina itu selama beberapa hari, dan membebankan biaya karantina kepada para wisatawan," ujarnya.
Baca Juga:
Menurutnya, dengan tingginya biaya bepergian yang meliputi biaya karantina itu, kegiatan pariwisata kembali menurun.
Akibatnya, sektor pariwisata belum bisa pulih seperti sediakala dan masih menghadapi hantaman pandemi.
Asita Jateng meminta pemerintah mensubsidi karantina wisatawan dan pengelola wisata untuk memulihkan sektor ini, setelah gelombang Omicron menerjang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News