Penganiyaan TNI Terhadap Pendukung Ganjar-Mahfud Tak Ada Muatan Politis
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kasus penganiayaan yang terjadi di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Boyolali, Sabtu (30/12) sekitar pukul 11.11 WIB.
Dia juga menyebut bahwa aksi tersebut tidak memiliki motif politik.
"Sampai dengan saat ini TNI tetap menjunjung tinggi dan memegang teguh komitmen netralitas yang telah diamanatkan undang-undang (UU)," tegasnya saat diwawancarai di Kodim 0724/Boyolali, Minggu (31/12).
Letkol Inf Wiweko juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa penganiayaan itu. Menurutnya, total ada 7 orang pendukuanh Caprea-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang mengalami tindak kekerasan.
Sebanyak 5 orang melakukan rawat jalan dan 2 lainnya masih menjalani rawat inap di RS Pandananaran Boyolali.
Adapun 5 korban yang menjalani rawat jalan, yakni Dimas Dawar warga Kemiri Manggis, Jaya Iqbal Banjarejo warga Kemiri, Lukman Farit warga Kadipiro Genting, Yanuar warga Randusari dan Paryono warga Miliran.
Sementara itu, dua korban yang masih menjalani rawat inap, yakni Slamet Andono dan Arif Diva yang merupakan warga Kadipiro Genting Cepogo Boyolali.
"Tidak ada korban meninggal dalam kasus itu. Hanya ada dua orang yang saat ini statusnya rawat inap," ungkapnya.
Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo menegaskan bahwa aksi penganiyaan oknum TNI terhadap pendukung Ganjar-Mahfus tidak memiliki motif politik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News