Survei: Konsumsi Minuman Manis dalam Kemasan di Semarang Memprihatinkan

Minggu, 28 Januari 2024 – 11:02 WIB
Survei: Konsumsi Minuman Manis dalam Kemasan di Semarang Memprihatinkan - JPNN.com Jateng
Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di salah satu pasar modern. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

Salah satunya dengan mendorong pengendalian MBDK melalui penerapan aturan cukai. Upaya itu, menurutnya, akan mencegah dampak buruk gula terhadap masyarakat.

"Mendesak pemerintah menurunkan regulasi pembatasan MBDK. Salah satu pengendalian dengan mengenakan cukai yang kami dorong terus pada 2024, sebagai cara konsumen mengurangi konsumsi minuman manis," ujarnya.

Temuannya, penyakit yang dipicu gaya hidup menjadi paling tinggi yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Diabetes dan obesitas adalah dua di antaranya.

Belum lagi, kata Tulus, persoalan dampak lingkungan yang disebabkan limbah plastik kemasan MBDK. "Satu botol plastik menghasilkan emisi 1,3 liter BBM. Sementara spirit daur ulang masih sangat rendah," ujarnya. (mcr5/jpnn)

Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng mencatat tingkat konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Kota Semarang memprihatikan.

Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News