Kasus TBC Paling Tinggi se-Indonesia, Jateng Jadi Perhatian Khusus
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan tuberculosis (TBC).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno saat Peluncuran USAID Bebas TB dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu, "Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB", di Hotel Haris, Rabu (31/1).
Sumarno menjelaskan temuan kasus TBC di Jateng terhitung tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Menurutnya, tiap temuan kasus harus ditangani lebih baik.
Dia menyebut seperti slogan penanganan TBC, yakni TOSS yang merupakan kependekan dari Temukan, Obati Sampai Sembuh. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular yang menjadi masalah bersama.
"Temukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bisa parsial, tetapi butuh upaya kolaboratif," kata Marno.
Dia menunjuk contoh yang dilakukan Pemprov Jateng. Berbicara masalah yang ada di masyarakat, misalnya stunting, kemiskinan, TBC, dan lain-lain, sasarannya sama, yakni masyarakat.
Untuk itu, ketika terjun ke satu desa atau wilayah, seluruh dinas diminta berkolaborasi dalam melakukan penanganan.
"Cakupan temuan terbanyak Kabupaten Tegal, nomor satu nasional," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Irma Makiyah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan tuberculosis (TBC).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News