Aksi Damai Sambil Bawa Barongan, Massa Sebut Pejabat Obok-obok Bank Jateng
Aksi damai tersebut berjalan kondusif. Mereka membubarkan diri satu jam kemudian dengan tertib setelah diterima oleh sejumlah perwakilan dari Bank Jateng.
Namun demikian, pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran bila tidak ada tindak lanjut dengan mengepung seluruh cabang Bank Jateng di seluruh Jawa Tengah. Pihaknya juga akan melaporkan dugaan korupsi itu ke KPK.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jateng Herry Nunggal Supriyadi mengatakan tuntutan massa aksi damai akan disampaikan kepada manajemen. Herry menyebut dari sembilan poin yang didesak adalah ganti komisaris.
"Nanti kami sampaikan karena untuk mengganti komisaris itu butuh satu proses dan sebagainya karena pemegang saham yang punya kuasa di sini, jadi manajemen pun tidak punya kuasa di sini," kata Herry.
Dia menyebut, aksi damai ini akan menjadi introspeksi dan evaluasi bagi Bank Jateng. "Kami ambil hikmahnya saja, apa yang disampaikan hari ini bisa memberikan manfaat Bank Jateng ke depan," katanya.
Dia tak menampik adanya dampak negatif buntut pelaporan ke KPK. Namun, menurutnya masih terdapat kabar-kabar positif terkait Bank Jateng di mata masyarakat. Salah satunya lewat perhatian masyarakat lewat aksi damai yang dilakukan hari ini.
Hingga kini, dia menyebut, Bank Jateng masih bisa bertahan dalam posisi yang positif. Dalam kacamatanya, masalah yang sedang mencatut nama Bank Jateng merupakan persoalan individual.
"Secara overall (keseluruhan, red) Bank Jateng masih menunjukkan performa cukup bagus. Kalau dilihat posisi 2023 kami secara kinerja laba bisa sampai Rp 1 triliun lebih dividen kepada pemerintah daerah (Pemprov Jateng, red)," ujarnya.
Ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi damai di depan Bank Jateng. Terkait kasus apa?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News