Kisah Juru Kunci Makam Bergota Semarang: Menjelang Ramadan Sibuk Melayani Peziarah
![Kisah Juru Kunci Makam Bergota Semarang: Menjelang Ramadan Sibuk Melayani Peziarah - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/03/07/rochmadi-59-sang-juru-kunci-makam-bergota-kota-semarang-mqiq-lvei.jpg)
"Saya fokus di sini, sebenarnya bisa kerja mencari peluang lain, tetapi saya sudah tua," ujarnya, yang sudah 26 tahun berkecimpung dalam perkuburan itu.
Mewarisi Juru Kunci
Mulanya, dia merantau ke Jakarta pada 1986 silam. Delapan tahun kemudian, Rochmadi memutuskan pulang ke Semarang lalu bekerja di Yogyakarta pada 1997.
Krisis moneter pada 1998 membuatnya kehilangan pekerjaan. Situasi mencekam hingga lengsernya Presiden Soeharto sempat membuyarkan arahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. "Pak Harto didemo lalu perusahaan saya bangkrut," katanya.
Dalam titik terendah itulah dirinya diajak sang kakek untuk membantu membersihkan makam bersama ibunya. Sembilan tahun berlalu, tepatnya 2007, dia menerima warisan sebagai juru kunci.
"Saya adalah generasi keempat yang menjadi juru kunci. Dari buyut turun ke simbah, ke Ibu lalu saya," kata Rochmadi, lulusan sekolah pendidikan guru tersebut.
Koordinator TPU Bergota Heru Triantoro menyebut ramainya peziarah kubur biasa terjadi sebulan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Hal itu ditandai dengan tradisi ruwahan yang dilakukan saat memasuki bulan kedelapan tahun Hijriah.
"Satu bulan sebelum puasa tepatnya Ruwah, dari pagi, siang dan sore, sampai tengah malam," tutur Heru.
Rochmadi, sang juru kunci Makam Bergota Semarang akan tampak sibuk melayani peziarah saat menjelang Ramadan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News