Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Capai 5,79 Persen, BPS: Melaju Pesat

Jumat, 08 Maret 2024 – 06:30 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Capai 5,79 Persen, BPS: Melaju Pesat - JPNN.com Jateng
Ilustrasi sektor konstruksi dalam pergerakan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

"Belajar dari pengalaman, memang beras masih faktor dominan (penyumbang inflasi, red) sampai bulan April. Ketika Ramadan dan Idulfitri, komoditas makanan jelas akan memberikan dampak inflasi," katanya.

Selain beras, juga terdapat komoditas lain seperti, daging, telur dan cabai. Ada pula penyumbang dominan di sektor transportasi, seperti kereta api, pesawat.

Kendati begitu, Fachruddin menyebut kepemimpinan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang telah memulai langkah antisipasi penanganan inflasi lebih awal.

Dia menyatakan Program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), dan Kios Pandawa Kita (Kios Pangan Aman Tersedia Untuk Warga Kita) mampu mengendalikan menekan harga pangan.

"Dengan program Pak Rahman, Kios Pandawa, Urban Farming itu sangat berdampak. Pak Rahman menekan harga kebutuhan pangan agar lebih murah," katanya.

Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan terus berupaya melakukan berbagai upaya dan program untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Bahkan, kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut, satuan tugas (satgas) pangan terus memantau pergerakan harga.

"Tindak lanjut High Level Meeting dengan Pemprov Jateng, akan ada gerakan pangan murah yang disupport Bank Indonesia di Kota Semarang," kata Mbak Ita di Balai Kota Semarang.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tertinggi se-Jawa Tengah (Jateng).
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News