Ecobrick Ala Mahasiswa KKN Upgris, Memanfaatkan Limbah Plastik jadi Kursi & Meja

"Kami membuat program kerja pembuatan ecobrick dilakukan selama dua minggu dimulai pada 19 Februari dan berakhir pada 1 Maret 2024," jelasnya.
Sebelum melakukan pembuatan ecobrick, pihaknya terlebih dahulu mengumpulkan, memilah, mendaur dan memotong limbah untuk dipadatkan ke dalam botol yang sudah disediakan.
Ketua KKN Kelompok 35 Upgris Samuel Indianto mengatakan yang melatarbelakangi pihaknya memilih sampah plastik adalah limbah yang paling dekat dengan masyarakat, hampir di setiap kegiatan melibatkan penggunaan plastik.
"Banyak solusi untuk menjadikan sampah menjadi barang berguna salah satunya ecobrick yang erupakan solusi dengan energi rendah, karena limbah plastik akan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai," ujarnya.
Meskipun ecobrick tidak mengurangi jumlah limbah sampah, dia meyakini dengan membuat ecobrick, limbah yang tidak terpakai menjadi barang atau benda.
"Harapan kami kepada semua pihak terutama masyarakat Pedurungan Lor untuk selalu bijak dalam mendaur ulang sampah, karena kebiasaan kecil ini dapat menyelamatkan ekosistem yang ada di bumi," ungkapnya.
Atas program yang dijalankan itu, lanjut Samuel, kelompoknya meraih juara 3 program KKN terbaik di Upgris Semarang. (JPNN)
Mahasiswa KKN Kelompok 35 Universitas PGRI Semarang (Upgris) mengembangkan program pembuatan ecobrick dari limbah sampah plastik di Pedurungan Lor, Semarang.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News