Ecobrick Ala Mahasiswa KKN Upgris, Memanfaatkan Limbah Plastik jadi Kursi & Meja

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Indonesia termasuk salah satu negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia, sehingga menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.

Atas dasar itulah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 35 Universitas PGRI Semarang (Upgris) mengembangkan program pembuatan ecobrick dari limbah sampah plastik di Pedurungan Lor, Semarang.

"Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Maka, kami menjalankan program daur ulang," kata Muhammad Arif selaku Seksi Lingkungan Kelompok 35 KKN Upgris, Sabtu (9/3).

Terlebih, kata dia, prorgram itu bertujuan untuk mengurangi sampah plastik masyarakat dan mendaur ulang dengan media botol untuk dijadikan benda yang lebih bernilai ekonomis.

"Contoh untuk pembuatan ecobrick yaitu kursi dan meja," ujarnya.

Dia juga berharap agar program kerja ecobrick di Kelurahan Pedurungan Lor ini menjadi referensi bagi warga sekitar agar lebih bijak dalam mengolah limbah sampah menjadi barang yang berguna.

"Ecobrick merupakan solusi visioner meskipun tidak bisa menghilangkan sampah sepenuhnya, tetapi setidaknya bisa mengurangi limbah masyarakat sekitar," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, ecobrick salah satu kerajinan ramah lingkungan yang berisi limbah kertas atau plastik yang telah dipadatkan untuk mendapatkan bata bangunan.