Kasus DBD di Boyolali, Tiga Orang Meninggal Dunia

Kamis, 14 Maret 2024 – 13:09 WIB
Kasus DBD di Boyolali, Tiga Orang Meninggal Dunia - JPNN.com Jateng
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar DBD. Foto: Health

jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Sejak Januari hingga Maret 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali mencatat kasus demam berdarah dengue telah mencapai 174 orang dan tiga di antaranya meninggal dunia.

Kadinkes Boyolali Puji Astuti mengatakan kasus DBD di Boyolali 2024 tersebut menurun dibanding periode yang sama pada 2023 yakni sebanyak 187 kasus dan lima diantaranya meninggal dunia.

"Tahun ini ada tiga kasus DBD yang meninggal dunia, dan satu orang di antaranya di Kecamatan Wonosamodro, satu di Teras, dan satu lainnya di Wonosegoro, tetapi sekarang ada penurunan kasus, sehingga kondisi belum terlalu membahayakan," katanya.

Kendati demikian, Dinkes Boyolali mengimbau tetap waspada melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) dengan cara bersih-bersih secara serentak dalam satu lingkungan atau wilayah kecamatan, sehingga tidak hanya memindahkan nyamuk ke tempat yang lain.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang tergenang air, misalnya pot bunga, pelepah pohon pisang atau pohon rimbun-rimbun lainnya harus dikurangi.

Karena, sekarang pada musim hujan, tetapi ada hari panasnya, sehingga memungkinkan nyamuk aedes aegypti berkembang-biak.

"Kami mengimbau masyarakat jangan cepat-cepat meminta fogging (pengasapan). Karena fogging itu dilakukan untuk daerah yang betul-betul menjadi fokus infeksi," katanya.

Dia menyebutkan bahwa jika ditemukan ada kasus dirawat di rumah sakit yang betul menderita DBD, akan dilakukan penyelidikan epidemiologi.

Dinkes Boyolali mencatat ada 174 kasus demam berdarah, tiga di antaranya meninggal dunia.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News