Peringatan Dini BMKG: Waspadai Potensi Puting Beliung saat Pancaroba
jateng.jpnn.com, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana angin puting beliung pada masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
"Jika dilihat dari pola angin, pola curah hujan, dan suhu udara, wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya saat sekarang telah memasuki masa pancaroba atau peralihan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (1/4).
Dia mengatakan berdasarkan pantauan cuaca di Cilacap dan sekitarnya, cuaca dalam empat hari terakhir masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir dengan waktu terjadinya hujan di pesisir cenderung pada malam dan pagi hari.
Akan tetapi, di wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir, kata dia, kecenderungan hujan terjadi pada siang hingga sore hari yang kadang disertai petir.
"Arah angin bervariasi, terpantau lambat laun arah angin beralih dari semula angin baratan berubah arah menjadi dari arah tenggara hingga dari arah selatan," katanya.
Menurut dia, suhu udara maksimum selama Maret 2024 masih relatif panas dan tercatat sempat mencapai 35 derajat Celcius pada 22 Maret.
Lebih lanjut, dia mengatakan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait dengan cuaca pada masa peralihan musim, yakni kejadian hujan lebat durasi singkat, petir, dan angin kencang, atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang atau puting beliung, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Faktor yang paling dominan mempengaruhi hal tersebut adalah adanya awan Cumulonimbus atau Cb, walaupun tidak semua awan Cumulonimbus berpengaruh," katanya menjelaskan.
BMKG mengeluarkan peringatan dini puting beliung saat pancaroba. Musim kemarau diprediksi pada Mei.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News