Cek Sentra Takjil di Semarang, BPOM Temukan Mi & Bakso Mengandung Formalin
Selama pengawasan berlangsung, pihaknya telah melakukan sampling dan uji cepat menggunakan testkit sebanyak 266 sampel di seluruh Jawa Tengah (Jateng).
Sebanyak lima sempel positif Rodhamin B di Kota Tegal terdapat sampel kerupuk, kerupuk di Kabupaten Blora, jenang merah di Kabupaten Pekalongan, lalu kerupuk singkong dan lanting di Kabupaten Magelang.
Termasuk ada temuan penganan yang mengandung Formalin yaitu mi dan bakso di Kabupaten Pekalongan. "Kualitas pangan takjil tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu," katanya.
Pada 2023, persentase penganan yang mengandung bahan kimia berbahaya sebesar 6,9 persen. Sementara tahun ini ada 2,7 persen.
Pihaknya juga turut mengawasi sarana distribusi pangan di 86 retail atau distribusi di seluruh Jateng. Ditemukan 21 retail menjual produk dengan kemasan rusak.
Seperti kaleng penyok, menjual produk kedaluwarsa, dan menjual produk tanpa izin edar alias pengepakan kembali. Dari temuan itu, pihaknya melakukan retur di tempat dan pemusnahan.
Temuan itu menunjukkan 19,8 persen tidak memenuhi ketentuan atau relatif sama dengan tahun sebelumnya. Total nilai keekonomian sebesar Rp 11.187.000.
"Diharapkan kualitas pangan olahan yang dijajakan pada Ramadan menunjukkan kualitas yang terus meningkat," tutur Woro. (mcr5/jpnn)
BPOM Semarang menemukan enam jenis penganan jajanan berbuka puasa mengandung Rodhamin B, Methanil Yellow, dan Formalin.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News