Ratusan Mahasiswa UNS Solo Demo, Tuntut Kampus Mengkaji Ulang Biaya IPI & UKT
jateng.jpnn.com, SOLO - Seratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendemo rektorat kampusnya, Senin (13/5) siang. Mereka mempertanyakan kebijakan biaya dan uang kuliah tunggal (UKT) yang diterapkan kampus.
Mahasiswa memulai aksi sekitar pukul 14:00 WIB di depan Kantor Rektorat UNS. Seluruh peserta demo kemudian diajak masuk pejabat kampus ke Auditorium GPH Harto Mataram untuk melangsungkan dialog terbuka.
Dalam dialog yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu, pihak rektorat dipimpin oleh Wakil Rektor II UNS Umum dan SDM UNS Prof. E. Muhtar beserta jajaran berwenang menjelaskan hal-hal terkait tuntutan mahasiswa.
Presiden BEM UNS Agung Lucky Pradipta usai dialog mengungkapkan ketidakpuasannya. Menurutnya, ada beberapa poin yang belum dijawab pihak rektorat dengan konkrit.
"Nantinya kami akan melakukan eskalasi ke depan untuk bisa mengawal tuntutan tersebut agar tuntutan kami tuntas," ujarnya.
Kebijakan UKT Golongan 9 yang baru diterapkan tahun ini, besaran Iuran Pembangunan Institusi (IPI) serta kenaikan UKT kebijakan menjadi yang paling disorot mahasiswa.
Golongan 9 dianggap menimbulkan ketakutan tidak bisa membayar uang kuliah. Pasalnya, golongan ini adalah mereka yang dikenakan uang kuliah paling besar.
Sedangkan, untuk IPI mahasiswa menilai adanya kenaikan yang signifikan hingga 8 kali lipat. Agung mencontohkan kenaikan di Jurusan Kebidanan dari yang awalnya Rp 25 Juta menjadi Rp 125 juta.
Seratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendemo rektorat kampusnya, Senin (13/5) siang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News