Peran Penting Guru dalam Penguatan Moderasi Beragama

Selasa, 14 Mei 2024 – 21:33 WIB
Peran Penting Guru dalam Penguatan Moderasi Beragama - JPNN.com Jateng
Prof. I Nyoman Yoga Segara sebagai narasumber pada acara Seminar Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Agama di D.I. Yogyakarta yang diselenggarakan oleh BLA Semarang, Selasa (14/5). Foto: Dokumentasi untuk JPNN

jateng.jpnn.com, YOGYAKARTA - Guru yang menjadi salah satu aktor ekosistem pendidikan mempunyai peran penting dalam penguatan moderasi beragama. Pasalnya, sebagai pendidik, guru merupakan aktor yang mengemban tugas menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. I Nyoman Yoga Segara pada acara Seminar Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Agama di D.I. Yogyakarta, Selasa (14/5).

Seminar yang diselenggarakan Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, Jawa Tengah ini bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) D.I. Yogyakarta.

Berlangsung secara hybrid, seminar di Auditorium Dikpora ini diikuti 250 guru yang hadir secara luring, dan 250 guru hadir secara daring melalui Zoom Meeting.

Melalui rilis yang diterima JPNN.com, Yoga menegaskan bahwa pendidikan yang inklusif itu memberikan kebebasan berekspresi kepada anak didik dengan cara mereka yang berbeda-beda.

Anak bisa menjadi Islam, Hindu, Kristen, dan lain sebagainya. Tugas lembaga pendidikan adalah menyediakan sarana untuk mengekspresikan kebutuhan mereka dalam beragama.

“Mari kita menjadi orang-orang yang berproses untuk menerapkan moderasi beragama tidak hanya menjadi narasi, tetapi juga menjadi tindakan, dan itu bisa terealisasi di sekolah-sekolah,” kata sosok Guru Besar dari Universitas Hindu Negeri I Bagus Bagus Sugriwa Denpasar, Bali itu.

Dia membeberkan sejumlah praktik baik (best practice) lembaga pendidikan yang berhasil menyemaikan nilai-nilai moderasi beragama. Di antaranya Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan (Sumut) yang membuat chatbot tentang kebhinnekaan. SMA Negeri 1 Kesamben di Blitar (Jatim) mengakomodir tenaga pendidik lintas agama. Sedangkan SMA Negeri 1 Bambanglipuro di Bantul (D.I.Y.) yang membuat saung moderasi beragama.

Guru merupakan aktor yang mengemban tugas menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan sekolah.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News