Melepas Biksu Thudong, Mbak Ita: Semarang Memiliki Sejarah Panjang Penyebaran Agama Buddha

Kamis, 16 Mei 2024 – 21:56 WIB
Melepas Biksu Thudong, Mbak Ita: Semarang Memiliki Sejarah Panjang Penyebaran Agama Buddha  - JPNN.com Jateng
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melepas puluhan biksu yang melakukan ritual perjalanan spiritual Thudong dari Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, Kamis (16/5/2024). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kota Semarang pada tahun ini menjadi titik awal biksu menjalani ritual Thudong, yakni berjalan kaki menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyambut perayaan Hari Raya Waisak 2024.

Pada agenda perayaan Waisak tahun ini, ritual Thudong memang berbeda dengan tahun lalu yang berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, sedangkan tahun ini dimulai dari Kota Semarang ke Candi Borobudur.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pun menerima dan melepas para biksu itu di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Pudakpayung, Kamis (16/5).

Dia mengatakan bahwa Kota Semarang memiliki sejarah panjang penyebaran agama Buddha, salah satunya dengan adanya Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti.

"Tahun lalu, saya menerima (biksu Thudong) di Vihara Adi Dharma Semarang, saat ini saya menerima dan melepas di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti Pudakpayung, Banyumanik," kata sosok yang akrab disapa Mbak Ita itu.

Menurut dia, ritual suci Buddha tersebut menjadi kebanggaan sekaligus kehormatan tersendiri bagi warga Kota Semarang sebagai tuan rumah acara internasional biksu Thudong 2024.

Setidaknya 43 biksu dari empat negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia menjalani ritual Thudong pada tahun kedua ini, dengan berjalan dari Semarang, melewati Ambarawa, berlanjut ke Temanggung dan Candi Borobudur.

Kota Semarang, kata dia, memiliki sejarah panjang penyebaran agama Buddha di Indonesia, dan Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti merupakan titik mula dengan pertimbangan bahwa di vihara inilah untuk pertama kalinya berdiri Sima pada 1959.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pun menerima dan melepas para biksu itu di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Pudakpayung, Kamis (16/5).
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia