Lembaga Adat Kadilangu Demak Luruskan Sejarah Penjamasan di Grebeg Besar
![Lembaga Adat Kadilangu Demak Luruskan Sejarah Penjamasan di Grebeg Besar - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/05/26/ketua-lembaga-adat-kadilangu-raden-agus-supriyanto-foto-doku-e0rv.jpg)
jateng.jpnn.com, DEMAK - Grebeg besar merupakan tradisi tahunan yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini biasanya digelar pada 10 Dzulhijjah atau tepat saat perayaan Iduladha.
Salah satu rangkaian kegiatan dalam tradisi ini adalah penjamasan pusaka Keris Kyai Carubuk dan Kotang Ontokusumo peninggalan Sunan Kalijaga oleh ahli waris.
Prajurit 40-an dan para pejabat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Demak akan melakukan iring-iringan dari pendopo menuju Makam Sunan Kalijaga.
Rombongan akan membawa minyak jamas yang digunakan untuk menjamasi pusaka yang dilakukan oleh ahli waris Sunan Kalijaga.
Ketua Lembaga Adat Kadilangu Raden Agus Supriyanto menyebut iring-iringan Prajurit 40-an dan Pisowanan bukan merupakan bagian dari tradisi penjamasan pusaka Sunan Kalijaga.
Baginya, Prajurit 40-an hanya kemasan pariwisata yang dikemas oleh pemerintah agar masyarakat tertarik.
Dia menjabarkan, prajurit 40-an itu dimulai sekitar 1977 atau era pemerintahan Bupati Demak Winarno Surya Adi Subraya.
"Diadakan sekitar 1977 kalau tidak salah itu, kan, kemasan dari Pemda Demak untuk menaikkan kepariwisataan itu," kata Agus belum lama ini.
Grebeg besar merupakan tradisi tahunan yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini biasanya digelar pada 10 Dzulhijjah atau tepat saat perayaan Idulad
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News