Lembaga Adat Kadilangu Demak Luruskan Sejarah Penjamasan di Grebeg Besar

Minggu, 26 Mei 2024 – 21:28 WIB
Lembaga Adat Kadilangu Demak Luruskan Sejarah Penjamasan di Grebeg Besar - JPNN.com Jateng
Ketua Lembaga Adat Kadilangu Raden Agus Supriyanto. Foto: Dokumentasi untuk JPNN

Agus menduga adanya prajurit 40-an ini mengambil dari cerita sejarah ketika Raden Fatah menyerang Majapahit, Sunan Kalijaga menurunkan 40 santri untuk membantu.

"Santri pilih tanding untuk menyerang Majapahit, itu versinya Ki Dalang Nato Sabdo, mungkin itu dikemas oleh Pemkab Demak jadi prajurit 40-an," katanya.

Keberlangsungan prajurit itu, lanjut Agus, dari tahun ke tahun muncul suatu ide bahwa Prajurit 40-an Lurah Tamtomo itu memberikan minyak jamas untuk diberikan ke Kadilangu.

Minyak jamas tersebut meminjam Kadilangu untuk diarak dari pendopo kemudian diberikan ke trah Sunan Kalijaga untuk menjamasi.

Menurut Agus, pada era pemerintahan Bupati Demak Endang Styaningdyah pihaknya pernah mengkomplain ke Pemkab Demak yang membuat pernyataan seolah minyak itu dari pemerintah.

"Ini pusaka Sunan Kalijaga, bukan pusaka Pemda Demak yang seolah berada di Kadilangu. Kami kesannya tukang cuci tukang jamasi tidak seperti itu," paparnya.

"Apakah bisa Pemkab Demak buat minyak? tidak bisa itu minyak jamas yang sudah jadi dipinjam, jadi sorenya dipinjam paginya dibawa ya kami hormati saja," sambung dia.

Sejarah Pisowanan

Grebeg besar merupakan tradisi tahunan yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini biasanya digelar pada 10 Dzulhijjah atau tepat saat perayaan Idulad
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News