Lembaga Adat Kadilangu Demak Luruskan Sejarah Penjamasan di Grebeg Besar

Agus menerangkan dalam pembuatan minyak jamas memiliki pakem-pakem khusus dan cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang yang bisa membuatnya.
Dia mencontohkan syarat pembuatan minyak jamas dilakukan oleh trah Sunan Kalijaga dari perempuan yang sudah menopause dan melakukan syarat puasa sebelumnya.
"Saya harus memberikan edukasi sejarah yang benar, sejarah ini tidak boleh dibulak-balik dipelintir," ujarnya.
Atas komplain itu, kemudian Bupati Demak era itu mengunjungi Kadilangu untuk untuk silaturahmi meminta maaf.
Agus mengaku, saat itu dia sebagai ketua penjamasan dan sesepuh Kadilangu Rahmat.
"Tahun berikutnya Bu Endang sowan lagi, nah seperti inilah pisowanan, klaim sekarang. Jadi kalau orang bilang pisowanan sejak era Raden Fatah ya tidak ada," katanya.
Agus menambahkan, apabila pisowanan dan prajurit 40-an masuk rangkaian penjamasan sejak warisan leluhur itu merupakan sesuatu yang ngawur.
Padahal, kata dia, semua sejarah mencatatkan ketika Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang Sunan Kalijaga masih hidup.
Grebeg besar merupakan tradisi tahunan yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tradisi ini biasanya digelar pada 10 Dzulhijjah atau tepat saat perayaan Idulad
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News