Kadin Surakarta Ungkap Hasil Peta Aglomerasi Solo Raya
jateng.jpnn.com, SOLO - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta telah menyelesaikan kajian konsep aglomerasi Solo Raya. Hasil kajian berbentuk buku Roadmap Aglomerasi Solo Raya telah diserahkan ke Wapres Terpilih Girban Rakabuming Raka pada Jumat (26/7) kemarin.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto mengungkapkan bahwa buku tersebut merupakan persembahan pihaknya dalam memotret dan merumuskan tiga sektor pengembangan ekonomi terintegrasi yang terdiri atas investasi, pariwisata, dan industri kreatif.
Tiga sektor itu menjadi sektor-sektor utama mendukung perwujudan aglomerasi Solo raya.
"Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memastikan setiap elemen masyarakat solo terlibat secara
inklusif," ujarnya, Minggu (28/7).
Konsep aglomerasi Solo Raya nantinya akan mencakup wilayah Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
Hal itu Tertuang dalam dokumen RPJP Provinsi Jawa Tengah 2025-2045.
Ferry menuturkan jika pada tahap awal (rintisan selama 2024-2025) peta jalan aglomerasi Solo Raya, Kadin Kota Surakarta mendorong semua para pemangku kepentingan di Solo Raya untuk melaksanakan lima agenda pengembangan ekonomi (bisnis) secara bersama-sama.
Kelima agenda tersebut adalah Solo Raya Investment Forum (SRIF), Solo Raya Tourism Forum (SRTF), Solo Raya Business Forum (SRBF), Solo Raya Creative Expo (SRCE), Solo Raya Great Sale (SRGS).
"Lima rencana aksi periode awal peta jalan aglomerasi diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan investasi, peningkatan jumlah wisatawan, peningkatan jumlah UKM dan jumlah usaha kreatif yang naik kelas dan meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil proyeksi pertumbuhan ekonomi Solo Raya oleh UNS bila aglomerasi terwujud," ujar Ferry.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta telah menyelesaikan kajian konsep aglomerasi Solo Raya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News