Marak Penipuan Melalui Google Maps, Kapolresta Surakarta Beri Imbauan

"Kerugian secara ekonomi kami belum mendata. Modus ini sudah terjadi sebelumnya, seperti masuk di ulasan. Misal reservasi hotel ke nomor penipu sampai transaksi, padahal data resmi sudah tercantum nomor telepon resmi. Kasus kali ini modusnya berkembang, menyerang data utama," ucapnya.
Sementara itu, PR Coordination Fave Solo Nonik mengatakan tim IT-nya terus bersiaga untuk mengantisipasi modus peretasan ini. Alamat Fave Hotel sempat diubah dan ditambahi nomor teleponnya yang tidak resmi nomor hotel.
"Kalau Fave Hotel di Manahan dan Solo Baru tidak ada pelanggan yang kena (jadi korban). Selama tiga hari ini, kami memang ada tim yang memantau Google Bisnis kami. Setiap ada peruhahan, tim IT akan langsung ada proses untuk edit," kata Nonik.
Dia menyebutkan pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan menyebar kontak resmi hotel baik di medsos resmi hotel, dan semua platform yang ada. Hal ini agar masyarakat tetap menghubungi platform resmi hotel.
Menurut Senior Public Relations Manager Lorin Solo Hotel Dhani Wulandari, Google Bisnis Lor In Grup juga sempat terkena peretasan. Beruntung tidak ada tamu Lor In yang menjadi korban.
"Tim IT, dan tim HOD kami masih bersiaga memantau akun kami, kalau diubah, kami akan edit lagi dikembalikan ke awal. Yang diserang cuma di Google Bisnis saja," kata Dhani. (mcr21/jpnn)
Polresta Surakarta mengimbau kepada masyarakat Kota Solo dan sekitarnya untuk berhati-hati terhadap penipuan yang marak terjadi melalui platform Google Maps.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News