AJI Semarang Kecam Tindakan Represif Polisi Terhadap Massa Aksi

Jumat, 23 Agustus 2024 – 21:06 WIB
AJI Semarang Kecam Tindakan Represif Polisi Terhadap Massa Aksi - JPNN.com Jateng
Ribuan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di gerbang samping Kantor DPRD Jateng, Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang, dibubarkan oleh polisi dengan gas air mata dan menyemprotkan water canon pada Kamis (22/8). Foto: Danang Diska Atmaja/JPNN

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ribuan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di gerbang samping Kantor DPRD Jateng, Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang, dibubarkan oleh polisi dengan gas air mata dan menyemprotkan water canon pada Kamis (22/8).

Menanggapi pembubaran massa aksi tersebut, Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Semarang Aris Mulayawan menyatakan pihaknya mengecam tindak represif yang dilakukan polisi.

"Dalam kejadian demo kemarin, ada anggota kami dan persma (pers mahasiswa) yang menjadi korban pada saat peliputan sehingga harus dirawat ke rumah sakit," ujarnya, Jumat (23/8).

AJI Semarang menghimpun ada 26 orang luka-luka dengan 16 orang masih dirawat di beberap rumah sakit.

Selain itu, dia juga mendorong kepada awak media untuk mendukung para masyarakat yang melakukan aksi pengawalan demokrasi karena tindakan Baleg DPR RI yang berupaya menganulir keputasan MK perihal aturan Pilkada.

"Jurnalis harus jaga demokrasi. Demokrasi di negeri ini terancam. Hal itu ditunjukkan oleh penguasa yang terus merongrong konstitusi untuk kekasaan oligarki. Berkali-kali penguasa melakukan penyimpangan kekuasaan dalam proses legislasi, terakhir berupaya menganulir putusan MK terkait Pilkada," katanya.

Menurutnya, media massa sebagai pilar keempat demokrasi sudah seharusnya menjaga demokrasi. Hal itu di antaranya ditunjukkan dengan pemberitaan-pemberitaan yang mendorong untuk penegakan demokrasi.

"Pers dan jurnalis tidak boleh lagi melunak pada upaya-upaya kekuasaan yang hendak melumpuhkan demokrasi. Bila Putusan MK bisa mereka anulir dalam waktu sekejap, bukan tidak mungkin undang-undang yang menjamin kebebasan pers, berpendapat dan berekspresi, pelan-pelan dilucuti dengan mudah sampai kita menuju era kegelapan," ungkapnya. (JPNN)

Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Semarang Aris Mulayawan menyatakan pihaknya mengecam tindak represif yang dilakukan polisi terhadap massa aksi.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News