Melalui Gelar Budaya, Balai Besar Guru Penggerak Jateng Berupaya Memperkuat P5
jateng.jpnn.com, KARANGANYAR - Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah memperkuat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui gelaran budaya wayang kulit di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (30/8).
"Sekolah memiliki tanggung jawab pengelolaan penanganan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kami mempunyai ikhtiar untuk memberikan wahana agar mereka punya rujukan tambahan atau pengayaan," kata Kepala Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah Darmadi pada Sarasehan P5 dalam Gelar Merdeka Berbudaya.
Dia mengatakan pada kegiatan tersebut guru kesenian dan guru Bahasa Jawa dipertemukan dengan pelaku budaya lokal di bidang perwayangan.
"Kenapa kami pertemukan pelaku budaya lokal, karena walaupun wayang sudah mendunia, tetapi dari sisi sumber kelahirannya, kan, lokal. Dengan pelaku pendidikan yang sama-sama punya tanggung jawab untuk membangun karakter anak-anak kita sebagai generasi pembaharu," katanya.
Selain itu, diharapkan melalui kegiatan tersebut guru yang berasal dari kalangan muda memiliki kesanggupan untuk menerima dan mengambil nilai-nilai luhur dan didik yang masih cukup universal dari sisi seni tradisional, untuk kemudian dikenalkan ke anak didik.
"Jangan sampai nilai luhur yang termuat dalam seni lokal hilang dengan sendirinya yang pada akhirnya justru guru-guru kehilangan rujukan untuk bisa menanamkan local wisdom ke anak-anak kita," katanya.
Mengenai implementasi di sekolah, dia juga berharap para guru tidak fokus pada gelar hasil karya siswa, melainkan guru bisa menguatkan karakter pelajar Pancasila melalui proyek.
"Tidak harus komunal atau besar. Pada prinsipnya kami tidak melarang sekolah membuat gelaran yang diberi tajuk P5, asal ruhnya tercapai," katanya.
Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah memperkuat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui gelaran budaya wayang kulit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News