21 Desa di Boyolali Krisis Air Bersih
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Sebanyak 21 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau 2024.
Mengatasi krisis air bersih, Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat sebanyak 153 tangki atau 755 ribu liter air di delapan kecamatan tersebut,
"Ada 21 desa di delapan kecamatan di Boyolali yang mengalami kekurangan air bersih selama musim kemarau tahun ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno, di Boyolali, Rabu (18/9).
"Masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih untuk daerahnya dapat melalui pemerintah desa atau kecamatan untuk disampaikan ke BPBD, dan BPBD segera melakukan droping air bersih ke lokasi," ujarnya menambahkan.
Adapun sebanyak 21 desa yang mengalami kekeringan, yakni:
- Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro
- Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo
- Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi
- Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi (12)
- Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu
- Desa Kunti, Kecamatan Andong
- Desa Lampar, Kecamatan Tamansari
- Desa Garangan, Kecamatan Wonosamodro
- Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro
- Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo
- Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari
- Desa Sambeng, Kecamatan Juwangi
- Desa Genengsari, Kecamatan Kemusu
- Desa Dragan, Kecamatan Tamansari
- Desa Sangup, Kecamatan Tamansari
- Desa Bercak, Kecamatan Wonosamodro
- Desa Jatiwalang, Kecamatan Wonosomodro
- Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo
- Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu
- Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro.
"Total yang sudah mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 52 dukuh, 21 desa, delapan kecamatan di Boyolali," kata Suratno.
Berdasarkan penetapan Bupati Boyolali, kata dia, ada 11 kecamatan yang dinyatakan siaga darurat kekeringan dan tujuh kecamatan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Sebanyak 21 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News