Wiranto Tegaskan Impor Sapi Perah Dibutuhkan, Begini Alasannya.
Wiranto menyebut bahwa program impor sapi perah dipastikan akan berkolaborasi dengan pihak ketiga. Baginya hal tersebut bukan masalah apabila profit yang didapatkan dari hasil transaksi masih masuk akal.
“Kolaborasi swasta itu. Swasta tentunya juga mendapatkan profit dari proyek ini. Tidak apa selama profit masih masuk akal tidak masalah. Saya yakin pengusaha akan mendatangkan sapi perah ke Indonesia. Kalau sekarang yang diperah apa? Enggak ada sapinya, sementara masih menambah impor dari luar negeri,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda mengatakan importasi sapi perah akan dilakukan untuk lima tahun ke depan atau hingga 2029.
"Jumlahnya satu juta untuk lima tahun ke depan. Kami upayakan dari swasta semua," kata Agung di Kompleks Parlemen, Jumat (6/9).
Rencananya impor sapi perah itu kebanyakan berasal dari Australia. Sembari menyiapkan regulasi untuk melakukan importasi sapi perah dari Brasil. Semua itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan satu juta importasi sapi perah itu.
"Saat ini masih dari Australia dulu, tetapi kami sedang proses untuk negara baru. Setelah revisi kedua PP 4 diselesaikan. Dari Brasil," tutup dia.
Agung juga menerangkan Australia hanya bisa menyanggupi kebutuhan impor sapi sekitar 100.000 ekor per tahun, sedangkan Brasil bisa mencapai 1 juta per tahun. Sehingga pemerintah membuka opsi lain untuk mendatangkan sapi selain dari Australia. (mcr21/jpnn)
Ketua Sembilan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Wiranto menegaskan bahwa mekanisme impor sapi perah harus dilakukan.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News