Petani Wortel di Lereng Gunung Merbabu Kecewa Berat, Hasil Panen Dijual Seikhlasnya
"Kami dengan membawa 5 ton wortel untuk dijual di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali agar kami langsung akan ditanggapi dan akan dicarikan solusinya," katanya.
Para petani dari lereng Gunung Merbabu dan Merepai tersebut juga membawa berbagai spanduk yang terbentang dengan tulisan antara lain, "Ketimbang Didol Murah, Luwih Becik Digawe Sodakoh" (Dari pada dijual murah, lebih baik untuk sedekah), "Petani Wortel Selo Memanggil", dan "Save Petani Selo".
Dia mengatakan harga wortel hanya bisa dijual Rp 1.000 hingga Rp 1.500/kg. Padahal, harga normal berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000/kg.
Meskipun, wortel dijual hanya dengan harga rendah, petani tetap kesulitan menjual hasil panen yang menjadi mata pencarian setiap hari itu.
Para petani setelah puas menyampaikan keluh kesahnya di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan, kemudian aksi dilanjutkan menuju ke Simpang Siaga Kota Boyolali.
Sejumlah pengguna jalan sempat berhenti untuk membeli wortel dengan harga seikhlasnya.
Aksi tersebut yang mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres dan TNI Boyolali kemudian membubarkan diri dengan tertib. (antara/jpnn)
Pertani wortel asal lereng Gunung Merbabu dan Merapi tak tahu lagi harus berbuat apa. Hasil panen dibagikan gratis lantaran rendahnya harga jual.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News