Per Porsi Rp 15 Ribu, Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jateng Tanpa Nasi, Telur & Susu
Isi menu tersebut tanpa nasi, telur, dan susu. Dalam boks makanan hanya terisi spageti, ikan katsu, brokoli krispi, dan pisang. Nilai satu porsi tersebut sebesar Rp 15 ribu.
Mayoritas anak menyukai spageti, dan ikan katsu, tetapi tak sedikit dari mereka menyingkirkan brokoli krispi. "Asing, saya tidak suka sayur brokoli digoreng. Ini saya kasihkan ke teman saya yang doyan," kata Grace Bianca, salah satu siswi kelas 6.
Bahkan, ada beberapa anak yang tak mau memakannya karena asing dengan menu khas Italia yang disusun oleh persatuan ahli gizi tersebut. Namun, setelah dibujuk oleh guru, dan dokter, mereka mau mencoba meski tak habis.
"Anak-anak kami senang sekali. Menu spageti menurut saya, supaya anak-anak bisa mengenal budaya asing, memang ada yang tidak suka, ada yang asing, dan akhirnya mereka makan," kata Kepala SD Negeri 10 Wonosobo Gunawan.
Uji coba makan bergizi gratis akan digelar selama 25 hari. Program itu menelan anggaran bantuan keuangan Provinsi Jateng sebesar Rp 750 juta. Total tiga daerah menjadi Rp 2,25 miliar.
"Katanya ada spageti, apa itu makanan spageti?," kata Plt Bupati Wonosobo Muhammad Albar, mengaku mendengarnya asing. Dia langsung mengincipi menu tersebut bersama ratusan siswa.
"Ternyata spageti pakai bahan-bahan lokal, menu ini juga tren anak-anak sekarang, ada juga ikan katsu dari pada opor. Yang penting dari bahan baku lokal untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah," kata Albar.
Dengan menjadi tempat uji coba, dia menyatakan Wonosobo telah siap menjalankan program makan bergizi gratis pada 2025 mendatang. Ini juga selaras dengan programnya untuk menekan angka stunting yang masih tinggi.
Pemprov Jateng telah memulai uji coba makan bergizi gratis. Simulasi itu dimulai di Kabupaten Wonosobo dengan menyasar 1.911 siswa sekolah dasar (SD).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News