Sapi di Kota Semarang yang Positif PMK Berjumlah 26 Ekor, Pemkot Langsung Bergerak
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak 26 sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah, dikonfirmasi terinfeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dari jumlah tersebut, ada dua sapi yang dilaporkan meninggal dunia.
Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang Irene Siahaan menyampaikan daerah dengan kasus PMK terbanyak ada di Banyumanik, yang mencatatkan 23 kasus aktif dan 2 kematian.
"Kemudia ada satu di Kecamatan Mijen," ungkapnya, Kamis (9/1).
Dengan adanya kasus PMK yang makin meningkat tersebut, dia pun meminta ternak yang masuk ke Kota Semarang wajib dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal pengiriman.
"Setiap ternak yang masuk harus bawa surat itu," ungkapnya.
Dia menyebutkan Pemkot Semarang bergerak cepat untuk mengantisipasi merebaknya PMK.
"Kami melakukan pengobatan terhadap ternak yang sakit," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya memberikan informasi edukasi ke peternak tentang gejala PMK, biosecurity dan pemisahan hewan ternak.
Sebanyak 26 sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah, dikonfirmasi terinfeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News