Soal Limbah Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah di Semarang Budi Daya Maggot
Dalam realisasinya nantinya akan ada dua skema, yaitu sekolah melakukan budi daya maggot sendiri. Tetapi, apabila tidak mampu, sampah organik sisa makanan MBG akan dibawa ke bank sampah induk untuk diolah.
"Kalau memang sekolahnya bisa mengolah sampah sendiri dengan hanya botol bekas digunakan sesimpel, dan segampang mungkin," ujar Nugroho.
Proses budi daya maggot bisa dilakukan dengan cara sederhana. Yakni dengan menyediakan galon bekas sebagai media budi daya, limbah sisa makanan atau sayuran, serta telur lalat sebagai bibit maggot.
Maggot larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) yang digunakan karena pengurai sampah tercepat. Hal ini dapat diaplikasikan di lingkungan sekolah untuk mengolah sampah sisa makanan, dan sayuran.
Selain sisa MBG, sisa makanan dan sayuran dari kantin sekolah dapat dimanfaatkan untuk pakan magot. Melalui upaya ini maka sekolah turut mengurangi produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Berawal dari sekolahan kami berharap embrio ini kita bisa berkolaborasi membudayakan kebiasaan baru," ujar pria yang sudah tiga tahun lebih melakukan ternak maggot tersebut.
Tidak hanya dapat mengurangi sampah, kotoran maggot juga bisa dimanfaatkan kembali. Nantinya limbah maggot bisa dijadikan pupuk untuk memenuhi nutrisi berbagai tanaman.
"Dari sampah yang tidak berguna menjadi sumber protein baru atau sumber ketahanan pangan baru. Dari kotoran magot kita olah menjadi pupuk dicampur dengan banyak mineral, dan lain-lain bisa jadi pupuk hayati," katanya.
Sekolah di Semarang akan budi daya maggot untuk mengurai sisa makanan Program Makan Bergizi Gratis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News