Soal Limbah Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah di Semarang Budi Daya Maggot
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Budi daya maggot menjadi jalan yang dilakukan untuk pemrosesan limbah makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Upaya ini akan diterapkan di sejumlah sekolah yang mendapat jatah MBG. Terutama sekolah adiwiyata melalui budi daya maggot yang dilakukan secara sederhana.
Ketua Paguyuban Sejahtera Lestari Kota Semarang Nugroho Arifiyanto mengatakan langkah ini berawal dari banyaknya sisa makanan program gagasan Presiden Prabowo Subianto itu menjadi sampah.
"Karena pengalaman uji coba program makan bergizi gratis beberapa waktu lalu anak-anak itu masih banyak sisa makanannya, nah ini diharapkan program ini mengantisipasi untuk jadi solusi baru lagi," kata Nugroho, yang juga dikenal Ketua Paguyuban Maggot Kota Semarang itu.
Nugroho membagikan ilmu budi daya maggot kepada puluhan sekolah adiwiyata se-Kota Semarang yang digelar di SMPN 31 Semarang pada Rabu (22/1).
Kegiatan itu dibalut dengan diskusi bertajuk "Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot dan praktik Pilah Sampah dalam rangka mendukung Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS)".
Setidaknya 27 sekolah adiwiyata yang mengikuti kegiatan diskusi didorong memulai budi daya maggot. Harapannya, akan menjadi gerakan besar seluruh sekolah adiwiyata yang jumlahnya ratusan bisa mengolah sampah organik melalui budi daya maggot.
Dengan budi daya maggot, menurutnya sisa makanan program MBG tidak menjadi sampah yang terbuang. Namun, bisa diolah, sehingga tidak ada sampah yang dihasilkan dari program tersebut.
Sekolah di Semarang akan budi daya maggot untuk mengurai sisa makanan Program Makan Bergizi Gratis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News