Tragedi Sunarsih: Simbol Perjuangan PRT untuk Perlindungan Hukum di Indonesia

"Keadilan belum berpihak pada PRT yang dianiaya," katanya.
Baca Juga:
Walaupun sudah dirayakan bertahun-tahun, Nur mengatakan kondisi PRT di Indonesia masih jauh panggang dari pada api.
Padahal dunia saat ini sedang mengkampanyekan penghormatan terhadap care worker atau kerja-kerja perawatan, yang salah satunya dilakukan oleh PRT.
Menurutnya, banyak kerja-kerja perawatan perempuan yang selama ini tak pernah dianggap sebagai kerja, salah satunya kerja sebagai PRT di rumah yang tak diakui sebagai kerja.
"Care work adalah kerja yang sangat memakan waktu, tetapi belum diapresiasi selayaknya," ujarnya.
Dia mengajak melihat contohnya dari kerja-kerja PRT yang selama ini bekerja merawat rumah, merawat orang-orang di rumah, tetapi hanya ditempatkan pada jabatan rendah, dan dibayar murah.
"Diskriminasi terhadap perempuan begitu nyata dalam kerja-kerja perawatan yang dilakukan PRT," katanya.
Menurut data JALA PRT, dari tahun 2018 hingga 2023 terdapat 2.641 kasus kekerasan terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT). Mayoritas kasus kekerasan terhadap PRT berupa fisik psikis, dan ekonomi.
Dua dekade berlalu, Sunarsih jadi simbol perjuangan PRT menuntut perlindungan hukum, dan pengesahan RUU PPRT.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News