Berawal dari Keprihatinan, Muncul Alat Sulap Sampah Jadi BBM Alternatif

Alat ini bekerja menggunakan prinsip destilasi, yakni pemanasan plastik dalam ruang tertutup tanpa oksigen. Uap hasil pemanasan kemudian dialirkan melalui pipa pendingin hingga mengembun menjadi tetesan minyak.
Namun, efektivitas alat bergantung pada kondisi bahan baku. Plastik yang bersih dan kering menghasilkan minyak lebih baik, sedangkan plastik kotor terutama bekas bungkus bumbu dapur mengandung residu tinggi.
"Yang normal itu harus kering, bersih plastiknya. Itu pasti menghasilkan yang bagus," ujar Rohmat yang juga aktivis pencinta alam tersebut.
Dia menyebut proses pengolahan memakan waktu hingga empat jam, dan sejauh ini limbah sisa pembakaran dikumpulkan, tidak dibuang sembarangan.
"Ke depan limbah bisa diolah menjadi produk seperti paving block," kata Rohmat yang juga pelaku seni tersebut.
Sementara itu, Plt Camat Gunungpati Al Frida menyatakan dukungan terhadap inovasi anak buahnya tersebut.
Menurutnya, Rohmat sebagai tenaga terampil tak hanya memiliki ide, tetapi mampu merealisasikan konsep teknis secara langsung.
"Beliau pencinta alam yang mampu merancang dan membuat alat sendiri. Saya hanya bantu sedikit-sedikit," kata Frida.
Alat tersebut dirakit dari limbah tong besi bekas dan berfungsi sebagai penyuling plastik menjadi cairan minyak berwarna hijau kehitaman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News