Benarkah Jateng Provinsi Termiskin di Jawa? BPS Buka-bukaan Data

"Angka sekitar Rp 38 juta per tahun dari pendapatan perkapita itu betul, dibagi 12 bulan hasilnya masih di atas UMP atau UMR," terangnya.
Adhi menjelaskan selama ini banyak perusahaan besar menumpuk di DKI Jakarta, Banten, Tangerang, dan Jabar yang mengakibatkan PDRB per kapita tinggi.
"Namun, bukan berarti lebih kaya, karena yang menikmati kue pembangunan itu bisa jadi hanya 1.000 orang yang penghasilannya miliaran rupiah, sisanya kehidupannya rata-rata saja," sebut dia.
Secara data, Adhi membantah kabar Jateng provinsi termiskin di Jawa meskipun angka kemiskinan mencapai 11,25 persen, lebih tinggi dari angka nasional yang 9,71 persen.
"Masih ada yang dikatakan lebih miskin dari Jateng yakni Yogyakarta. Kemudian dilihat dari jumlah penduduk miskin, sebenarnya Jawa Barat dan Jawa Timur lebih tinggi dengan 4 jutaan penduduk miskin, sementara Jateng 3,9 juta," bebernya.
Dia menyebut indeks gini rasio (tingkat ketimpangan pendapatan atau pengeluaran) di Jateng cukup rendah, yakni 0,368.
Gini rasio provinsi lain seperti DKI, Jabar, dan DIY berada di atas Jateng dengan 0,4. Padahal, kata Adhi, jika angka tersebut semakin mendekati 1 menandakan adanya ketimpangan yang besar.
Adhi berharap masyarakat lebih meningkatkan literasi statistik.
Beredar kabar Jateng provinsi termiskin di Jawa. BPS Jateng langsung membantah kabar tersebut dengan mengungkapkan data sebenarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News