Gebyuran Bustaman Jelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Leluhur Kampung

Sabtu, 02 April 2022 – 10:15 WIB
Gebyuran Bustaman Jelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Leluhur Kampung - JPNN.com Jateng
Tradisi Gebyuran Bustaman tanda jelang bulan suci ramadan di Kota Semarang. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

Direktur Kolektif Hysteria Ahmad Khairudin mengatakan Kampung Bustaman tengah menjadi sorotan media nasional. Menurut dia, banyak pihak tertarik menjadikan Gebyuran Bustaman sebagai festival kolosal di Kota Semarang.

Namun, Khairudin menyebut sisi autentik Gebyuran Bustaman justru akan hilang jika tradisi itu dibawa ke luar dari Kampung Bastaman.

"Jadi, biarlah Bustaman tetap seperti itu, hanya saja tata acaranya dipercanggih lagi," kata pria yang akrab disapa Adin Hysteria itu.

Adin mengharapkan tradisi di Kampung Bustaman itu menjadi pelajaran sekaligus menginspirasi daerah lain yang memiliki potensi dari sisi sejarah.

Kolektif Hysteria pun berupaya memberdayakan anak muda berbasis komunitas di Kota Semarang untuk mengembangkan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Dari sana kita bisa belajar melipatgandakan Bustaman-Bustaman lain. Tidak dalam konteks gebyuran, tetapi peristiwa-peristiwa lainnya," papar Adin.(mcr5/jpnn)

Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Gebyuran Bustaman Menjelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Kiai Bustam

Kiai Kertoboso Bustam mewariskan tradisi jelang Ramadan. Tradisi dari abad ke 18 itu dikenal sebagai Gebyuran Bustaman.

Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News