Ganjar Bergetar Melihat Umat Buddha Sembahyang di Candi Borobudur
jateng.jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasakan getaran saat penganut Buddha sembahyang di Candi Borobudur.
Ganjar merasa bergetar ketika melihat umat Buddha berjalan dari sisi timur candi lalu perlahan menghadap ke Borobudur.
Getaran itu masih berlanjut begitu sampai di pelataran, sebuah pemandangan langsung didapat, Kamadhatu tertata sedemikian rupa, lalu berlanjut menyaksikan sebuah kesadaran pada Rupadhatu dan berpuncak di Arupadhatu.
Menurutnya Candi Borobudur tidak hanya sekadar destinasi wisata, melainkan dapat digunakan sebagai tempat ibadah umat Buddha dunia.
"Proses pencerahan jiwa itulah yang berulang kali meyakinkan saya untuk mengatakan, Candi Borobudur harus dibuka seluas-luasnya untuk ibadah umat Buddha dari seluruh penjuru dunia," katanya saat memberikan sambutan acara Dharmasanti malam peringatan Trisuci Waisak di pelataran Candi Borobudur, Senin (16/5) malam.
Ganjar menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan serta menjaga kedamaian. Menurutnya, para leluhur mempraktikkan hal tersebut ratusan bahkan ribuan tahun lalu dengan nama Bhineka Tunggal Ika.
"Jika leluhur kita saja hidup damai dalam keberagaman, alasan apa yang membuat kita untuk saling bertikai dan memperdebat perbedaan," ucapnya.
Para terdahulu, lanjut Ganjar telah menanamkan spirit hidup damai dalam keberagaman. Berdirinya bermacam candi dalam satu masa, dengan beberapa latar keagamaan jadi bukti nyata.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasakan getaran saat penganut Buddha sembahyang di Candi Borobudur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News