Oneng Terharu Bisa Menikah Meski di Lapas Semarang, Alfin Sangat Beruntung
Layaknya pasangan pengantin pada umumnya, Alfin tampak rapi dan gagah mengenakan baju adat serta blangkon, sementara Oneng tampil anggun dengan kebaya dan dandanan khas Jawa.
Kedua mempelai tak kuasa menahan air mata saat pelaksanaan ijab kabulnya sah di hadapan seorang penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaliyan.
"Iya, alhamdulillah saya senang, bisa diizinkan untuk menikah di Lapas," kata Alfin seusai selesai ijab kabul.
Pelaksanaan akad nikah berlangsung lancar dengan maskawin seperangkat alat salat. Pernikahan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Izin melaksanakan pernikahan di lapas menjadi titik awal semangat Alfin untuk membangun bahtera rumah tangga.
"Bahagia rasanya karena bisa menikah setelah berpacaran dengan Oneng kurang lebih dua tahun," jelas Alfin.
Ungkapan bahagia juga terucap dari bibir Oneng, yang sah menjadi istri Alfin. Uraian air mata mengartikan perasaannya akan sehidup semati mendampingi Alfin saat dan seusai keluar dari lapas.
"Saya terharu, perjalanan hidup ini tidak akan terputus walau cinta kami terhalang oleh kuatnya jeruji besi, kisah cinta ini tidak akan pudar," jelas Oneng.(mcr5/jpnn)
Alfin, warga binaan menikahi Oneng di Lapas Semarang. Air mata mempelai putri bercucuran.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News