Anggaran Pembangunan IBS RSUD Kudus Membengkak Rp 60 Miliar

Kamis, 16 Juni 2022 – 12:40 WIB
Anggaran Pembangunan IBS RSUD Kudus Membengkak Rp 60 Miliar - JPNN.com Jateng
RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.

jateng.jpnn.com, KUDUS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran hingga Rp 60 miliar lebih untuk membangun gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS).

Pembanagunan itu sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien.

Menurut Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar, anggaran pembangunan gedung IBS tahun ini memang membengkak.

"Hal itu karena tahun sebelumnya saat proses lelangnya gagal kebutuhan anggarannya hanya Rp 29 miliar," katanya, Kamis (16/6).

Dari anggaran sebesar Rp 60 miliar itu, kata dia, termasuk di dalamnya anggaran untuk manajemen konstruksi (MK) berkisar Rp 1,5 miliar.

Aziz mengatakan untuk tahapannya saat ini sudah diajukan proses lelang lewat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kudus.

Dia berharap lelang bisa berjalan lancar dan tidak ada permasalahan seperti tahun sebelumnya, sehingga menunda pembangunan gedung IBS yang sudah direncanakan sejak sebelum masa pandemi.

Setelah tersedia anggaran yang bersumber dari APBD Kudus 2021 sebesar Rp29 miliar, ternyata proses lelangnya batal yang diduga karena adanya peretasan sistem LPSE Kudus.

Sementara rencana pembangunan tahun ini dananya bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kudus.

Meskipun digunakan untuk pembangunan gedung IBS dengan anggaran cukup besar, RSUD Kudus memastikan arus kas tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit.

Dengan dibangunnya gedung IBS, diharapkan pelayanan terhadap pasien bisa lebih cepat dan benar yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Sedangkan instalasi bedah sentral milik RSUD Loekmono Hadi yang ada saat ini dinilai sudah tidak representatif lagi dalam melayani masyarakat.(antara/jpnn)

Pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Kudus membengkak jadi Rp 60 miliar. Apa penyebabnya?

Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus

Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News