Harga Cabai Terus Melambung di Purwokerto, Dinpertan KP: Ini Tugas Provinsi
Terkait dengan kenaikan harga berbagai jenis cabai, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan penyebabnya adalah cuaca.
"Dengan curah hujan tinggi dan kelembapan tinggi, risiko terkena hama dan penyakit itu besar. Cabai ini memiliki risiko besar, tetapi untungnya juga besar," katanya.
Dia mengatakan dalam kondisi cuaca seperti sekarang petani yang tidak memiliki modal besar untuk pengendalian hama dan penyakit, tidak berani untuk menanam komoditas tersebut.
Dengan demikian, dalam pengendalian lonjakan harga cabai di pasaran tidak bisa dilakukan secara instan.
"Permintaan cabai dari masyarakat itu stabil, sementara produksi dari petani turun. Ketika produksi turun, tetapi permintaannya stabil, otomatis harganya naik, apa pun komoditasnya," kata Jaka.
Lebih lanjut, dia mengakui produksi cabai di Banyumas belum bisa memenuhi kebutuhan lokal, sehingga harus mendatangkan dari luar daerah.
Dalam hal ini, kata dia, sebagian besar pasokan cabai di Banyumas berasal dari Temanggung dan Wonosobo.
"Produksi cabai di Banyumas hanya mampu kebutuhan lokal sekitar 20 persen, selebihnya dari luar daerah," katanya menegaskan.
Harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah, terus melambung dalam 1 bulan terakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News