Cerita Pedagang Minyak Goreng saat Tanggul Semarang Jebol, Ternyata
![Cerita Pedagang Minyak Goreng saat Tanggul Semarang Jebol, Ternyata - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/06/28/stok-minyak-goreng-curah-dan-kemasan-di-sebuah-lapak-pasar-p-1bzp.jpg)
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Harga minyak goreng curah berangsur-angsur menurun semenjak tanggul laut di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang selesai dikerjakan.
Saat rob Semarang begitu besar akibat jebolnya tanggul laut di Kawasan Industri Lamicitra Nusantara pada pertengahan Mei lalu, peredaraan minyak goreng curah tersendat.
Selain persoalan langkanya minyak goreng curah, kondisi tersebut kentara dirasakan para pedagang untuk mendapatkan pasokan barang pokok tersebut.
"Minyak goreng sudah sulit, malah saat tanggul Tanjung Emas jebol dijadikan alasan salesnya," kata Ninik, satu di antara pedagang minyak goreng curah di Pasar Peterongan Kota Semarang kepada JPNN.com Jateng, Selasa (28/6).
Saat itu, selain sulit mendapatkan pasokan minyak goreng curah, kata dia harga pun melebihi ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Pemerintah memang menyuruh dijual harga Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu, tetapi kenyataannya dari sana sudah Rp 15.500 jadi saya menjual Rp 17 ribu," ungkapnya.
Peristiwa jebolnya tanggul laut itu sangat berdampak pada penghasilannya, para pelanggannya yang sudah memesan harus rela menunggu sampai datangnya minyak goreng.
"Itu memang ada yang nakal-nakal soal jual minyak goreng curah, masak iya tangki di pelabuhan terendam," tutur Ninik tak percaya isu yang disebar para sales minyak goreng.
Pedagang minyak goreng di Pasar Peterongan sempat mengeluh karena kelangkaan stok saat tanggul Semarang jebol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News