Guru Besar UPGRIS Harjito: Perempuan Bukanlah Subjek yang Lemah
Setelah melakukan analisis terhadap sejumah cerita rakyat Jawa, Harjito mengambil kesimpulan bahwa perempuan bukanlah subjek pasif seperti yang menjadi gambaran stereotip.
"Perempuan bukanlah subjek yang lemah, tetapi merupakan subjek yang memiliki banyak kekuatan untuk dapat ditampilkan atau disembunyikan," ujarnya.
Termasuk soal relasi yang selalu berkaitan dengan pihak lain, diperlukan kepedulian dan pelibatan dalam hal ini menurut Harjito adalah pihak lelaki.
Penegasan itu menyebut perlunya negosiasi, penyelarasan baik dari perempuan maupun lelaki bahwa relasi tersebut tidak untuk mencari menang ataupun kalah.
"Bukan dalam pendekatan konfrontatif atau siapa yang lebih mendominasi atau tersubordinasi," kata doktor lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Namun melalui diskusi membangun, menciptakan kesepakatan-kesepakatan demi mendapatkan harmoni atau keselarasan dalam cara pandang saling menghargai.
Sarjana dan magister lulusan Universitas Diponegoro (Undip) itu menyatakan dalam segitiga PKK (perlawanan, kesetiaan, dan kebahagiaan) dirinya sepakat tujuan dalam keluarga adalah kebahagiaan.
"Karena itu, saya menyebut bahwa perempuan adalah perempuan-kolaboratif, perempuan merupakan subjek penting yang memiliki banyak pilihan untuk berkolaborasi dengan lelaki," tuturnya.
Guru Besar UPGRIS Harjito menyebutkan bahwa perempuan merupakan subjek yang memiliki banyak kekuatan untuk dapat ditampilkan atau disembunyikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News