Situs Candi di Boyolali Tertutup Tanah, Temuan Yoni Jadi Petunjuk Peneliti
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengecek situs candi di Dukuh Tirtohardi, Kecamatan Musuk, untuk merancang upaya penyelamatan peninggalan sejarah tersebut.
Tim dari Disdikbud Boyolali bersama peneliti cagar budaya pada Jumat (26/8), meninjau situs candi yang sebagian besar masih tertutup tanah di Desa Musuk.
"Kami mengecek terlebih dahulu seberapa adanya benda cagar budaya di lokasi. Kami menemukan yoni dan ada seperti bekas-bekas batu candi yang berbentuk persegi empat yang berantakan di atas permukaan lahan lokasi penemuan," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Boyolali Biyanto.
Menurutnya, situs candi tersebut merupakan peninggalan era Hindu Buddha. Pihaknya akan mengkaji temuan benda-benda peninggalan sejarah di situs candi tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan mengecek kepemilikan lahan tempat situs candi berada di Musuk.
Menurut warga yang mengurus lahan tersebut, situs candi luasnya sekitar 500 meter.
Rendra Agusta, peneliti cagar budaya mitra kerja Disdikbud Boyolali, mengatakan bahwa situs candi di Musuk pertama ditemukan warga pada 2000.
"Itu ditetapkan sebagai situs candi karena ditemukan bagian dari candi seperti kemuncak, yoni, dan lingga semu. Kami (dengan) melihat itu sudah tahu itu komponen, bagian sebuah struktur candi, walaupun kami belum tahu ukurannya sebesar apa," katanya.
Situs candi di Desa Musuk, Boyolali, Jateng, sebagian besar masih tertutup tanah. Luasnya bikin penasaran penelitinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News