Penanganan Temper Tantrum Anak Autis, UNS Coba Cari Strategi Baru
jateng.jpnn.com, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, meneliti strategi baru penanganan temper tantrum pada anak autis. Penelitian tersebut berguna untuk mengurangi risiko berbahaya anak autis akibat kondisi tersebut.
Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) UNS Raychana Robbi Rodhiyah mengatakan anak autis yang sedang temper tantrum memiliki kesempatan untuk melakukan hal membahayakan lebih besar ketika dalam posisi berdiri daripada posisi duduk atau berbaring.
Oleh karena itu, dia bersama tim menyusun judul penelitian Strategi Penanganan Temper Tantrum pada Anak Autis dengan Metode Pelukan dan Pengaturan Posisi Tubuh.
"Penelitian ini dilakukan dengan harapan terdapat strategi baru penanganan temper tantrum, dengan penggabungan strategi pendekatan fisiologis dan spiritual yang dapat dilakukan baik oleh orang tua maupun guru," katanya, Rabu (28/9).
Menurut dia, hal itu penting dilakukan mengingat temper tantrum pada anak autis cukup sering terjadi.
Dia menjelaskan temper tantrum merupakan salah satu bentuk perilaku anak autis yang eksesif, seperti menjerit, menggigit, memukul, mencakar, merusak barang, menendang, menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Baca Juga:
Kondisi autisme, kata dia, dapat memengaruhi berbagai kemampuan seperti sosialisasi, komunikasi, perilaku berulang atau repetitif, emosi, dan gangguan perkembangan lainnya.
"Ini menjadikan temper tantrum tersebut perlu mendapatkan perhatian yang khusus," katanya.(antara/jpnn)
UNS Solo berusaha mencari strategi baru penanganan temper tantrum pada anak autis untuk mengurangi risiko berbahaya.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News