Calon Guru Penggerak di Boyolali Dituntut Bekerja Profesional
jateng.jpnn.com, BOYOLALI - Ada 101 calon guru penggerak di Boyolali merupakan hasil dari tujuh bulan mengikuti lokakarya dan sharing session. Diharapkan, calon guru penggerak dapat memiliki proses bekerja yang profesional.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto menyebutkan mengatakan ratusan calon guru penggerak tersebut telah terbagi ke dalam beberapa kelompok.
"Mereka salah satu rangkaian menampilkan hasil karya dalam suatu pameran beberapa modul, makanan, foto-foto kegiatan bersama siswa, grafis, dan lainnya," katanya, Senin (17/10).
Darmanto mengatakan program guru penggerak tersebut diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Kami berharap para calon guru penggerak dapat memiliki proses bekerja yang profesional dan tidak hanya sekadar teori, tetapi ada proyek-proyek belajar yang dilakukan kepada siswa," katanya.
Selain itu, Darmanto juga berharap dengan calon guru penggerak yang bertugas secara profesional, maka guru dapat menggunakan strategi belajar dan media pembelajaran.
Menurutnya, Hal tersebut dapat menciptakan pembelajaran di kelas yang lebih berkualitas.
"Jadi 60 hingga 70 persen itu teori, dan 30 hingga 40 persen itu proyek, implementasi, dan pembiasaan. Konteksnya dalam rangka penguatan profil pelajar Pancasila," katanya.
Calon guru penggerak di Boyolali, Jateng, dituntut bekerja lebih profesional setelah mengikuti lokakarya dan sharing session.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News