Begini Cara Mahasiswa UPGRIS Menelaah Isu Perubahan Iklim
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Isu perubahan iklim sudah menjadi sorotan dari berbagai kalangan di ranah internasional, baik oleh aktivis lingkungan, sineas, hingga dari kalangan akademik.
Di Indonesia, isu ini masih perlu mendapat dorongan agar terus mendapat perhatian dari publik. Salah satu kelompok yang mesti dipantik agar memiliki perhatian terhadap isu lingkungan adalah mahasiswa.
"Sebagai akademisi, kami tentu sangat peduli dengan isu lingkungan, terutama terkait perubahan iklim. Mungkin kami tidak bisa melakukan aksi yang langsung berkonfrontasi dengan pihak yang mencemari lingkungan, tetapi kami bisa mengupayakannya agar isu ini mendapat perhatian mahasiswa," kata Ahmad Rifai, dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UPGRIS di Aula Gedung B, Kamis, (22/12).
Melalui Festival Hujan Bulan Desember, Rifai mengajak para mahasiswa untuk menuangkan ide-ide mereka terkait isu perubahan iklim melalui karya sastra, yaitu melalui naskah drama.
"Ada enam naskah drama yang ditulis oleh mahasiswa. Mereka membahasa isu-isu terkait perubahan iklim dalam karya-karya tersebut," tuturnya.
Menurutnya, upaya ini perlu terus menerus digagas agar mahasiswa terpantik kepeduliannya untuk lebih mengerti dan mengikuti fakta-fakta terkait isu perubahan iklim.
Naskah drama tersebut ke depannya akan didokumentasikan menjadi sebuah kumpulan naskah, yang harapannya akan dipentaskan oleh adik-adik tingkat.
"Dengan begitu, ide yang semula tertuang di teks akan berlanjut ke ruang pementasan," tuturnya menjelaskan festival yang digagas oleh Mahasiswa PBSI UPGRIS ini.
Isu perubahan iklim sudah menjadi sorotan dari berbagai kalangan di ranah internasional, baik oleh aktivis lingkungan, sineas, hingga dari kalangan akademik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News