Kirab Cap Go Meh di Magelang, Wujud Nyata Toleransi
jateng.jpnn.com, MAGELANG - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan Kirab Cap Go Meh di Kelenteng Liong Hok Bio merupakan salah satu wujud toleransi warga di kota ini.
"Warga Magelang harus belajar banyak tentang toleransi dan kita harus pertahankan bahwa Kota Magelang ini menjadi rumah bersama yaitu toleransi," katanya, Minggu (5/2).
Aziz menyampaikan hal tersebut seusai menyaksikan kirab Cap Go Meh yang melibatkan sekitar 20 kesenian tradisional.
Kirab tersebut selain menampilkan barongsai juga drum band Akademi Militer, dan kesenian tradisional, antara lain topeng ireng, buto gimbal, dolalak, reog, kuda lumping, dan soreng.
Aziz menyampaikan toleransi tidak hanya budaya, tetapi juga perilaku warga.
"Kita ini sejajar tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah, tidak ada mayoritas dan tidak ada minoritas, sama semua. Di hadapan Tuhan yang paling mulia adalah yang banyak kebaikan," katanya.
Dia menyebut kegiatan ini sebagai luar biasa karena warga keturunan Tionghoa di daerah itu dapat mewujudkan kirab Cap Go Meh yang mungkin gambarannya sederhana, sekarang menjadi atraktif dan menampilkan budaya-budaya lokal sebagai hal yang penting.
"Tidak hanya sekadar barongsai yang ditampilkan, tetapi budaya lokal bisa ditampilkan. Mudah-mudahan ke depan akan menampilkan seperti itu, sehingga masyarakat bisa terhibur," katanya.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan Kirab Cap Go Meh di Kelenteng Liong Hok Bio merupakan salah satu wujud toleransi warga di kota ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News