Film Pulang Rimba yang Kisah Perjuangan Pendidikan Anak Suku Diputar di SMKN Jateng
Dia menyebut film sebagai media yang mudah untuk menyajikan suatu fenomena dan kemudian dibahas dengan diskusi bersama.
Sementara itu, Wakil Kepala SMK N Jateng Bidang Humas dan Kerjasama Heri Purnomo menyampaikan sekolah ini bermodel boarding asrama, para siswanya dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sekolah ini sejak ada sejak tahun 2014 dan terus berkembang. Sekarang ada di SMK N Jateng di Pati dan SMK N Jateng di Purbalingga. Selain itu ada pula di 15 lokasi lain yang semi boarding.
Terobosan di dunia pendidikan seperti ini, dilakukan untuk tetap memberikan kesempatan mereka yang berkekurangan untuk mengakses dunia pendidikan.
"Syaratnya dari keluarga miskin. Di sini yang kami ubah pertama adalah karakternya, kami ajarkan sopan santun, unggah-ungguh. Semuanya gratis," kata Heri.
Sekolah itu bekerja sama dengan berbagai perusahaan. Tujuannya agar nantinya setelah lulus terserap untuk bekerja. Saat ini, ada enam siswa setempat yang belum lulus namun sudah diterima bekerja di Jakarta, bergaji Rp 4 juta per bulan. Namun, karena masih berstatus siswa, maka uang makannya tetap diberikan ke mereka.
"Mereka ini tetap lanjut (sekolah) daring. Di sini saat lulus, yang mewisuda Pak Gubernur (Ganjar Pranowo, red)," ungkap Heri.
Mulai Selasa kemarin, sudah dibuka pendaftaran untuk SMK N Jateng ini, kuotanya sekira 700 siswa. Di akhir acara pemutaran film itu, seorang alumni SMKN Jateng yang berkuliah di Polbangtan Bogor Fika Ayu Riskiani dari Cilacap, berbagi kisah via video call.(mcr5/jpnn)
SMKN Jateng memutar film Pulang Rimba yang mengisahkan perjuangan menjalani pendidikan bagi anak suku.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News