Film Pulang Rimba yang Kisah Perjuangan Pendidikan Anak Suku Diputar di SMKN Jateng
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Film Pulang Rimba besutan Rahmat Triguna kembali menginspirasi pentingnya menempuh pendidikan. Kali ini, film produksi Prasasti Production Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) itu diputar kembali di SMKN Jateng Kampus Semarang, Rabu (15/2).
Ratusan siswa boarding school milik pemerintah itu tampak menikmati alur film dokumenter tersebut hingga tuntas dan dilanjutkan diskusi. Film yang mengisahkan anak rimba berjuang menimba ilmu itu menginspirasi mereka untuk lebih giat belajar.
Riwayat perjalanan menempuh pendidikan hingga jenjang lebih tinggi ini dikisahkan oleh Mt. Pauzan (24) pemuda dari keluarga Orang Rimba alias Suku Anak Dalam di Jambi.
Pauzan menyebut pendidikan adalah salah satu solusi untuk mengubah nasib dan masa depan jadi lebih baik. Banyak tantangan untuk mengeyam pendidikan, mulai dari persoalan ekonomi bahkan hingga persoalan adat yang turun-temurun dipercaya.
"Jadi ada anggapan dari orang tua (orang rimba) kalau sekolah itu artinya meninggalkan orang tua karena pergi jauh merantau. Jadi takut nanti gara-gara pendidikan nanti tidak pulang-pulang," kata Pauzan.
Rata-rata anak seusia Pauzan, telah menikah dan punya anak. Adik Pauzan bernama Asropi (18) sudah menikah dan sudah punya satu anak.
Mayoritas pemuda di sana, bekerja di hutan atau di kebun. Tradisi melangun pun masih dilakukan anggota suku Anak Dalam, yakni berpindah dari satu hutan ke hutan lain untuk mencari sumber penghidupan, entah itu dari tumbuh-tumbuhan atau berburu hewan liar.
"Tapi sekarang sudah tidak terlalu banyak, karena hutan juga sudah mulai habis, jadi mau berpindah ke mana?," ujarnya, yang kini duduk di Semester V Jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.
SMKN Jateng memutar film Pulang Rimba yang mengisahkan perjuangan menjalani pendidikan bagi anak suku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News