Mahasiswa Kedokteran Tewas dalam Kegiatan Mapala UNS Solo, Dekan Buka Suara
jateng.jpnn.com, SOLO - Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Solo, Jawa Tengah, akan mengevaluasi perizinan kegiatan mahasiswa pecinta alam (mapala) seusai kasus meninggalnya salah satu mahasiswa saat survei lokasi untuk kegiatan.
"Kami baru mengumpulkan data-data dan lainnya. Kami akan memanggil beberapa mahasiswa yang terlibat langsung, juga dosen pembimbing," kata Dekan FK UNS Solo Reviono, Senin (27/3).
Dia mengatakan kegiatan survei susur yang menewaskan salah satu mahasiswa FK UNS Noval Bacrul Ulum akibat terjatuh di Gua Braholo Gunungkidul tersebut tidak mengantongi izin dari pihak universitas.
"Ya survei itu enggak lapor, mungkin dianggap kegiatan lima orang (kecil)," katanya.
Padahal, menurut dia, seharusnya ada izin dari pihak kampus.
"Mungkin enggak akan diberi izin karena bulan Ramadan seperti ini juga kami enggak prioritaskan kegiatan ini. Kami lebih prioritaskan ke kegiatan keagamaan untuk mahasiswa. Mungkin waktunya juga sudah mepet sehingga tanpa izin," katanya.
Pada pemanggilan pihak-pihak terkait nantinya, kata dia, akan ada klarifikasi juga apakah kegiatan survei sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.
"Apakah terjadi pelanggaran SOP, baru kami evaluasi, nanti minta klarifikasi ke mahasiswa dan dosen," katanya.
Sementara itu, pihaknya akan mengadakan salat gaib untuk almarhum Noval.
"Tujuannya untuk salat jenazah almarhum karena kemarin, kan, tidak sempat salat jenazah," katanya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Noval meninggal dunia setelah terjatuh di Gua Braholo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat survei susur pada Minggu (26/3) siang dan berhasil dievakuasi pada sore harinya.(antara/jpnn)
Seorang mahasiswa kedokteran tewasl karena terjatuh di gua saat mengikuti kegiatan Mapala UNS Solo. Begini penjelasan dekan.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News