Beda Data Kemiskinan Ekstrem di Kota Semarang, Dinsos: Menyulitkan!

Jumat, 28 April 2023 – 03:52 WIB
Beda Data Kemiskinan Ekstrem di Kota Semarang, Dinsos: Menyulitkan! - JPNN.com Jateng
Para peserta rapat persiapan forum konsultasi publik (FKP) registrasi sosial ekonomi (regsosek) yang digelar BPS dan Pemerintah Kota Semarang, di Semarang, Kamis (27/4/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Terdapat perbedaan data kemiskinan ekstrem di Kota Semarang, Jawa Tengah, anatara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kepala Dinsos Kota Semarang Heroe Soekendar mengatakan data dari BPS menyebutkan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut sebanyak 0,04 persen atau sekitar 6.800 kepala keluarga.

Sementara itu, data dari BKKBN mencatat ada 21 ribu kepala keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem sehingga perbedaan data tersebut perlu divalidasi di lapangan.

Hal tersebut disampaikannya seusai rapat persiapan forum konsultasi publik (FKP) registrasi sosial ekonomi (regsosek) yang digelar BPS dan Pemerintah Kota Semarang untuk menyiapkan data terbaru tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

"Adanya perbedaan data sebenarnya menyulitkan. Ada beberapa data yang harus diverifikasi lagi. Dari beberapa tempat yang sudah kami lakukan sampling ternyata tidak sebanyak itu yang kami temukan," katanya, Kamis (27/4).

Dia mencontohkan pengecekan acak untuk tingkat kemiskinan ekstrem dilakukan Dinsos Kota Semarang di beberapa Kecamatan, seperti Mijen, Ngaliyan, Gunungpati, dan Semarang Barat.

Diakui Heroe, kemiskinan ekstrem di Kota Semarang memang ada, tetapi jumlahnya dimungkinkan tidak sebanyak data yang ada, diperkuat dengan hasil pengecekan acak di beberapa kecamatan.

Di beberapa kecamatan, kata dia, ada warga yang masuk data kemiskinan ekstrem ternyata sudah bekerja atau memiliki usaha dengan rata-rata pengeluaran mereka sekitar Rp 30 ribu - RP 50 ribu per hari.

Data kemiskinan ekstrem di Kota Semarang masih simpang siur karena ada perbedaan data antara BPS dan BKKBN.
Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News